Setiap manusia adalah berharga


Pernah ga ngrasa patah semangat? Ngrasa insecure? 
Hidup kita kok gini-gini aja yaah
Padahal liat temen-temen udah berkembang, udah hebat-hebat. 


Belum lagi terkadang orang mengukur kesuksesan satu orang dengan orang lain dengan perbandingan. Ih si ini mah udah jadi kepsek loh, ih si ini udah beli mobil loh, waah hebat yah si ini udah punya rumah sendiri, udah bisa mbangun pesantren sendiri.  Dan tidak sedikit juga yang diiringi dengan kata kok kamu gak gitu sih, kamu kaya gini aja.  Dan masih banyak lagi. Kalau tujuannya menyemangati sih ga masalah yah.. Tapi terkadang penerimaan orang yang sedang insecure, atau orang sedang berjuang untuk sukses versinya sendiri itu terasa sangat berbeda, bukannya energi positif yang didapat, tapi justeru semakin down. 


Aah tanpa terasa kita juga sering jadi pelakunya. Dan hal-hal kaya gini itu udah berlaku sejak zaman sekolah. Mungkin waktu sekolah dasar belum begitu tau yang namanya insecure. Tapi ini terasa  berbeda sekali pas kita masuk masa SMA. Dimana kita sudah mulai sadar kekurangan diri, masalah di sekitar, entah itu masalah sosial, ekonomi dsb. Tak sedikit yang membuat lebih down dengan perkataannya. Paling terasa ketika moment selesai dari bangku SMA ini, ih ini mah bisa dapet beasiswa di PTN ini, kok kamu engga sih. Dsb. Padahal setiap orang memiliki faktor pengaruh yang berbeda, motivasi pun berbeda. Ada yang orang tuanya dapat menyekolahkan anak dengan susah payah, sehingga meluluskan anaknya ke tingkat SMA aja bahagianya minta ampun. Ada yang memang harapannya anaknya cukup menjadi santri yang bisa mengaji, dan masih banyak lagi. Kebahagiaan setiap manusia itu berbeda-beda. Harapan setiap manusia itu berbeda-beda. Ukuran sukses setiap orang itu berbeda-beda begitupun masalah yang dihadapi setiap orang juga berbeda. Kenapa manusia senang sekali hanya melihat dari sisi yang dia kehendaki. 

Setiap manusia itu pasti berharga bagi orang yang menghargainya, bagi keluarganya, bagi suaminya, bahi anaknya bagi orang terdekatnya. Jadi berhenti merasa insecure, berhenti merasa kok saya kaya gini-gini aja, yakin lah banyak orang yang merasakan manfaat dengan kamu menjadi seperti itu. 

Seorang yang berdiam diri di rumah, hanya menjadi guru ngaji, jauh dari kata gaul banyak teman dan banyak pengalaman kesana kemari, mungkin kamu tidak merasa hebat, mungkin tak ada satupun yang memujimu, bahkan mengagungkan namamu, tapi tahukah kamu? Anak2 yang mengaji denganmu merasakan manfaat adanya kamu, orang tua yang menitipkan anaknya mengaji padamu merasa terbantu dengan adanya kamu, dan orang tuamu sendiri dalam diamnya bahagia kamu disisinya. 

Seorang yang rela jauh dari keluarganya, baik dalam keadaan suka ataupun duka. Orang lain mungkin berfikir ngapain jauh-jauh kerja ke tempat orang lain, orang dikampungmu memerlukanmu, aah demi gaji besar yah kamu rela berjauhan? Dan kata-kata menyakitkan lainya, tapi tahukah kamu orang yang sekarang di sekitarmu lebih memerlukanmu. Orang tuamu, adikmu saudaramu dan beberapa orang yang kamu bantu merasa tertolong denganmu. 


Guru honorer yang tetap menjadi guru biasa, dan merangkap menjadi ibu rumah tangga, mungkin kamu berfikir kenapa yang lain bisa berkembang, bisa ikut seminar kesana kesini, temen2 disana sudah ada yang punya usaha sendiri, sudah ada yang menjadi pembicara dsb. Mungkin tak ada yang memujimu, tak ada yang memposting tentang dirimu tapi tahukah kamu, anakmu bangga dan bahagia dengamu, suamimu bersyukur memilikimu, dan murid2 mu takut kehilangan kamu. 

Ingatlah, ukuran kesuksesan setiap orang itu berbeda-beda, ada yang bisa naik sepeda lalu satu orang memberi acungan jempol, ada yang bisa sepeda lalu ternyata orang sekampung memberikan ancungan jempol bukan berati yang diberi satu jempol itu tidak sukses. Bukan berati ia tidak hebat. Semua sudah sesuai porsinya. Tidak ada ukuran paten orang yang sukses itu seperti apa. Selagi kita selalu berusaha mengesampingkan nafsu kita dan selalu berusaha untuk menjadi yang tebaik di sisi Allah itulah sukses yang sesungguhnya. 

Dan yang paling terpenting adalah, semua sudah Allah gariskan, sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan keperluannya. Tidak sedikitpun apa2 yang berlaku terlepas dari campur tangan Allah. Jadi berserahlah kepada Allah, yakinlah apa yang kamu jalani saat ini itulah yang terbaik untuk kamu menurut Allah, bukan menurut nafsumu apalagi menurut pandangan orang lain.


Dan rasanya pepatah jawa yang mengatakan "wong urip iku sawang sinawaang" sangatlah tepat. Kita tahu kesuksesan dan kebahagiaan seseorang tapi kita tidak tahu kesulitan apa saja yang selama ini mereka hadapi dan usaha apa saja yang mereka hadapi.

Jadi fokus pada kesuksesan diri sendiri, yaitu menjadi pribadi yang lebih baik di sisi Allah.  Karena sebaik-baik penilai hanyalah Allah. 


Semangat buat temen - temen yang masih sering merasa insecure, you are not alone.. 











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nak

Menu Istimewa

Kamu kuat, lebih dari yang kamu bayangkan